
Ini adalah perjalanan pertamanya untuk berjuang menyelamatkan dirinya sendiri, mungkin memperjuangkan harga dirinya...dan mungkin juga hanya untuk membuktikan bahwa dia berani jauh dari keluarga yang pasti sangat dicintainya...
Adikku paling bungsu secara resmi kami anggap sebagai perantau, sebagaimana halnya pria minang zaman dahulu..hehehe...yah aku pikir itu baik buatnya, agar dia tau seperti apa rasanya jauh dari aku, dari ibuku dan dari abangnya...
Melihat persiapannya untuk berangkat sepertinya bulat sekali tekadnya untuk tak kembali sebelum "berhasil" entah apalah ukuran berhasil itu menurutnya, yang aku tau..kapan pun itu...dia harus sendiri...
Kenapa aku sebegitu lebainya menganggap perantauannya seperti sebuah perpisahan yang sangat menyedihkan? sampai ibuku tak kuasa menahan tangis, sampai aku juga akhirnya menyerah dan menitikkan air mata?
Yahhh...karena selama 27 tahun hidupnya, dia adalah yang paling lemah diantara kami secara fisik mungkin, ada kebutuhan khusus buatnya secara fisik, karena hanya dia juga yang selama ini selalu mengalah berada di dekat ibuku
Satu-persatu kami meninggalkan rumah, untuk melanjutkan siklus kehidupan, berbekal ijazah yang mungkin menurut orang lain tak seberapa...satu-persatu kami jauh dari ibuku, dan inilah hal yang paling berat... i really miss her...so much...
Yahhh...inilah hidup, ada bagian sedih dan ada bagian bahagia...
Trima Kasih untuk sedih dan bahagia ini ya Allah....