It's really Me Yeahh..

Foto saya
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Seorang yang mungkin menurut orang lain gak pernah jelas maunya apa, sukanya apa, bahkan ada yang bilang saya suka asal, namun saya pikir mereka yang aneh, beruntung saya berada ditengah keluarga yang selalu membanggakan ke"unik"an ini. Sehingga saya tak perlu merasa risih dengan apa yang saya punya...hal yang paling tidak saya suka adalah menyesal, karena menyesal hanya akan membuat kecewa dan marah, so yang terjadi yah udah ajah terjadi, yang akan datang yang harus di'nikmati'...saya termasuk orang yang cukup ramah meski susah akrab dengan orang lain, tapi jika kita udah klop..jangan tanya saya bagaimana membuat anda jadi gila huehehehe...artinyaaaa...kalian siap siap merindukan aku setiap saat hahahaha...narsis..itu pastiiii...karena aku harus menyukai diri sendiri dulu baru bisa menyukai orang lain..setuju setuju??? so welcome to my world!!!

Sabtu, 29 Januari 2011

Selamat Pagi Hujan


Dia sangat menikmati hujan pagi ini. Langit gelap, air hujan membuat kuyup bumi dibagiannya, mwmbasahi semua yang ada di halaman hotel yang sudah seminggu dia tinggali. Dari tempatnya duduk ia bisa melihat orang-orang berlari-lari kecil menghindari hujan, sebagian berteduh, pengendara sepeda motor hilir mudik dengan kecepatan lebih tinggi. Dia memandang atap mobilnya yang terparkir di luar, air hujan turun dan tessss...!!!lalu pecah seketika kala ujungnya tertumpuk di atap mobil itu. Bunyi-bunyian itu menjadi senandung pagi menemani sarapannya. Masih ada segelas kopi panas dihadapannya dan dia masih termenung di meja itu.
Buatnya hujan tak selalu membasahi bumi, tapi juga hati dan matanya. Selalu begitu, menyukai hujan sekaligus membencinya...sangat menyukai dan juga sangat membencinya..!!!
Dia meraih handphone nya yang tergeletak disamping mangkuk sup nya yang sudah kosong, menulis sebuah pesan singkat: Selamat Pagi Hujan, Semoga pagimu menyenangkan disana...

Minggu, 16 Januari 2011

Ruang dan Waktu


Suatu masa ditengah senja Jakarta,ditengah riuhnya penumpang Damri yang bersiap menuju Bandara Soekarno Hatta, pengamen masuk...entah tulus atau basa-basi mendoakan keselamatan penumpang sebelum menembangkan sebuah lagu, berharap banyak saweran yang akan diterima. Love Is On The Way yang dulu dipopulerkan oleh Saigon Kick, slah satu lagu favoritku dari dulu hingga kini berkumandang dari mulut duo pengamen itu, lumayan bagus...tapi malah menguras energy ku.
Ada kalanya kita berada di dalam sebuah ruang dan waktu yang bersamaan, dimana kita ingin memaki dan memuji, ingin mengeluh dan bersyukur, ingin menangis dan tertawa...bahagia dan sedih...yah begitulah semua terjadi tanpa diminta, dan apakah ada manusia yang suka dengan keadaan demikian?
Ada kalanya semua perjuangan telah diupayakan dan tak ada lagi hal yang bisa dilakukan, semuanya telah sampai dititik puncak, dipaksa berhenti berharap serta menyerahkan sepenuhnya seluruh kekuatan untuk menjadi kelemahan ya itu pasrah kepada ruang dan waktu...
"Mau Request Mbak?" tanya salah satu dari pengamen itu, aku tersentak dari lamunanku...lalu menjawab "Mr. Big boleh...Goin' where the wind blows yah" jawabku...
dengan semangat mereka menyanyikannya...
Dan senja ini semakin meyesakkan mata dan hatiku...!!!

Sabtu, 08 Januari 2011

Yeahh...it's me!

Semua berlalu dengan sangat cepat..sudah menjalani usia di angka kepala 3…tak terasa, dulu waktu saya beranjak remaja, banyak yang bilang…”wah…kok makin jelek yahh, waktu kecilnya lucu dan imut..”. Pada saat mendengarnya saya selalu bilang: “Nanti lihat saja kalau umur 30an, pasti imut lagi…karena setiap 10tahunnya akan berganti-ganti…”.Gak tau jawaban ngasal dari mana seperti itu. Pada saat itu memang kalau diingat kayaknya memang lucu, tomboy minta ampun, mungkin diusia sekitar 13an sampai menjelang 20an saya tomboy luar biasa, rambut selalu cepak (alasannya sederhana, rambut ikal bikin ribet kalo abis keramas, susah disisir). Ketika yang lain pada payungan dari terik matahari saya malah punya banyak koleksi topi, yang lain mulai dengan high heels saya malah ngumpulin sneakers n beberapa boots, dan yang paling parah…setelah 1 tahun tak ketemu ibu saya dia pangling luar biasa waktu liat muka saya penuh jerawat, ampe gak ngenalin katanya…tapi saat itu sebenarnya saya sendiri tidak minder bahkan over percaya diri kayaknya, karena merasa saya senang demikian, merasa yahhh..it’s me!


Sebagai seorang ibu dan kebetulan pula saya anak perempuan seorang, ibu saya melakukan apa saja, maka muncullah jadwal saya wajib ke dokter kulit setiap sekali seminggu untuk keperluan “rekonstruksi” wajah…
Dan prosesnya sakiiitttt banget, gak nyenengin pokoknya…mana lama pula perawatannya bisa ampe 2-3jam, gak jarang saya malah ketiduran. Setelah 3 bulan hasilnya lumayan keliatan, wajah saya gak ada bentolan jerawatnya lagi…tapi malah bopeng disana sini, saya protes ke perawatnya, “masih 3 bulan lagi ampe semuanya selesai, tapi gak perlu tiap minggu, sekali 2minggu aja” huaaaaa….gak sabar nunggu lalu saya males ke sananya…
Sampai sekarang kadang rada nyesal juga gak nuntasin perawatan itu, padahal bayarannya udah lunas full ampe selesai, saat itu saya tak menghargai susahnya ortu saya nyari uang mungkin (maaf ya mami …)
Lalu tiba sekarang saya menjalani usia 30an, saya malah tak terlalu peduli dengan perawatan dan sejenisnya…tapi gak tau 5 tahun yang akan datang mungkin saya akan ikutan seperti yang lain, punya jadwal khusus buat perawatan.
Kebanyakan bilang, agar suami senang, tapi yang saya lihat malah aneh…dirumah kayaknya mereka gak ada bedanya dengan pembantunya, apalagi dengan daster yang morat marit hehehehe, spertinya itu baju kebangsaan ibu-ibu yahhh?? Belum lagi ada yang malas mandi kalo gak niat mau jalan-jalan keluar rumah, entah itu jalan santai, kondangan, ngunjungin teman, keluarga atau apalah namanya…
Dirumah malah dengan kondisi muka berminyak dan rambut awut-awutan … hehehehe…jadi sepertinya perawatan tadi lebih kepada kebutuhan wanita tersebut kayaknya, agar lebih percaya diri.
Dengan percaya diri inner beauty nya malah lebih kelihatan, aura wajah yang lebih positif, senyum yang lebih menarik, bahasa tubuh yang lebih mempesona dan gairah yang lebih bersemangat…
Ya, sebenarnya yang harus lebih dipertahankan itu adalah percaya diri, karena dengan percaya dirilah kita merasa mampu melakukan apa saja, sehingga keberanian lebih besar dari pada ketakutan.



Banyak hal yang bisa membuat percaya diri kita menjadi menurun, intinya adalah menganggap orang lain lebih mampu dari pada kita, seperti misalnya dikantor, masih banyak yang tidak percaya diri karena menganggap dirinya tak mahir dalam mengoperasikan PC/Laptop/Netbook, banyak yang tak percaya diri karena tak branded, banyak yang tak percaya diri karena merasa ilmunya lebih cetek dari yang lain, merasa gak keren, merasa gak asyik, merasa gak pantas dan lain-lain. Sehinggal malah jadi tidak enjoy dalam menjalani pekerjaan, maka timbullah kebosanan. Dan mungkin beberapa perusahaan tidak memperhatikan ini, padahal penting adanya self development yang fun agar gairah kerja tak menurun, banyak hal bisa dilakukan, tapi tak jarang juga si employee menganggap itu adalah beban. Training itu beban, menyita waktu, menghabiskan jatah waktu bersama keluarga, bersama teman, mengurangi jatah istirahat karena masih menganggap hal itu sebagai bagian dari pekerjaan yang menjadi tuntutan perusahaan…
Sekarang pertanyaannya adalah: bagaimanakah kita biasanya mempertahankan rasa percaya diri kita, atau malah meningkatkannya??

Sabtu, 01 Januari 2011

Semoga


Alhamdulillah, akhirnya sampai di 2011, dan ini tulisan pertamaku di tahun 2011

Hanya sedikit memberi kesan tentang 2010, tahun dimana aku genap 30 tahun (#3dekade) menghabiskan waktu di tempat yang dinamakan bumi, di awal tahun begitu banyak resolusi di dalam hati, tapi hingga masa review tiba yaitu 31 Desember 2010, rasanya tak ada 1 resolusi pun yang bisa aku wujudkan...sedih sekali mengingatnya, tak ada kemajuan sama sekali rasanya, dan apakah karena itu aku termasuk kedalam golongan orang yang merugi?

Januari 2010, aku masih ingat tetang suatu masa dimana kita setengah sadar tentang apa yang telah kita jalani selama lebih dari 6 bulan, interaksi yang dimulai di bulan Juni 2009 (apakah kau masih mengingatnya), entah karena rasa euforia berlebihan kian kemari berubah jadi sebentuk perhatian yang berlebihan dan semakin kemari, jadi memunculkan posesif....dan malangnya Januari 2011 masih ada sisa disini...

Februari sebagai bulan yang paling singkat, tak ada yang aku cari rasanya, tak ada goal, tak ada obsesi tak ada apa-apa, setiap hari hanya berjalan seperti biasa...datar dan tak berasa...

Maret, April, Mei, Juni,Juli,dst juga masih kosong...sejak itu aku akui ada yang kosong...
Tapi harus akui juga tentang apa yang kudapat, tentang aku yang semakin suka membaca, tentang aku yang mendengar seseorang mengatakan ”Kok lu berubah ya tet? Lebih bijak kalo ngomong..” hanya begitu lalu dia pergi, lama aku tertegun dengan kata-kata itu. Aku rasa dia salah, aku bukan lebih bijak...melainkan apatis...mungkin ini yang dikatakan apatis...sebenarnya aku juga gak terlalu yakin dan tak ingin itu benar...

Lalu selama 2010, aku baru sadar bahwa aku tak sedikit pun pernah berolah raga, biasanya setiap pagi menuju meja kerja dari basement parkir aku masih mau menggunakan tangga, lumayan lah efeknya, berasa fisik lebih fit pagi hari...tapi yang terjadi malah, lebih banyak tidur pagi dan bangun siang...meski alhamdulillah tak ada sakit parah selama 2010 itu.

2010 juga memberi aku banyak flashback tentang masa lalu, mengaitkannya ke masa kini dan merencanakan sebuah masa depan...kalau bisa aku menyebutnya...mendesain ulang peta kehidupanku...dan aku sadar bahwa semua yang terjadi itu benar-benar adalah mauNya, aturanNya dan semua merupakan sebuah sebab akibat, sungguh tak ada yang kebetulan....jika pun suatu saat aku menyesal karena sebuah keputusan maka aku akan mencari tau apa

Tahun lalu aku lebih banyak sendiri, mengurung diri dikamar, kadang hanya merenung, atau sibuk browsing tentang beberapa hal yang ternyata menarik, yang tak pernah aku sadari selama ini....sibuk membaca buku yang sudah lama ku beli atau mungkin sibuk chatting dengan teman-teman lama...dan semua yang telah kulakukan berhasil sukses membunuh waktu, sehingga aku tak merasakan yang namanya sepi di rumah ini...meski tetap kosong disana.

2010 yaahhh 2010...tahun yang lumayan sulit mungkin, dimana aku merasa gagal total mengajar ”anak-anak” menjadi lebih baik, merasa kehilangan orang yang aku anggap sebagai ”guru”, tahun dimana aku baru sadar bahwa aku tak menambah aset network sama sekali, tahun dimana aku pernah merasa sebagai orang yang paling buruk, tahun yang selama 12 bulan aku selalu merasa butuh recharge lebih banyak, bukan karena bahagia dan senang berada didalam kondisi family less, tapi hanya ingin mempunyai ruang lebih luas untuk mengenal diri sendiri, tahun dimana aku terlalu banyak memanjakan diri sendiri, tahun yang paling berat untuk jujur kepada diri sendiri, tentang dia, mereka dan pekerjaan, tahun dimana aku merasa aku berpijak di tanah yang sebenarnya bukan menggambarkan apa yang aku suka but finally aku menghabiskannya tanpa banyak masalah...

Terimaksih untuk kalian semua untuk apapun yang menjadi kontribusi kalian, langsung atau tidak, sadar atau tidak, banyak atau tidak....

Apapun yang akan terjadi di 2011, hanya 1 yang aku inginkan adalah...bisa mengerti, memahami, menerima segala kenyataan apapun yang akan aku dapatkan...