It's really Me Yeahh..

Foto saya
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Seorang yang mungkin menurut orang lain gak pernah jelas maunya apa, sukanya apa, bahkan ada yang bilang saya suka asal, namun saya pikir mereka yang aneh, beruntung saya berada ditengah keluarga yang selalu membanggakan ke"unik"an ini. Sehingga saya tak perlu merasa risih dengan apa yang saya punya...hal yang paling tidak saya suka adalah menyesal, karena menyesal hanya akan membuat kecewa dan marah, so yang terjadi yah udah ajah terjadi, yang akan datang yang harus di'nikmati'...saya termasuk orang yang cukup ramah meski susah akrab dengan orang lain, tapi jika kita udah klop..jangan tanya saya bagaimana membuat anda jadi gila huehehehe...artinyaaaa...kalian siap siap merindukan aku setiap saat hahahaha...narsis..itu pastiiii...karena aku harus menyukai diri sendiri dulu baru bisa menyukai orang lain..setuju setuju??? so welcome to my world!!!

Rabu, 22 Desember 2010

Kantong Plastik Hitam

Lalu dia terbuang dari keluarganya karena menikah dengan seorang pria yang tak seiman, meski ketampanan bukanlah alasannya menikahi pria itu, tapi hanya sederhana saja..sesederhana dia yang hanya seorang gadis kampung tidak tamat kelas 2 Sekolah Dasar.
Pria itu punya pekerjaan mapan, seorang manejer di sebuah perusahaan besar di zamannya. Mungkin dia lelah menjadi orang miskin, berpindah-pindah tempat inang tumpangan, dari satu rumah ke rumah lain, mengerjakan apa saja yang bisa dikerjakan, demi membalas jasa tumpangan dan sejengkal usus, tak di upah uang pun tak apa.
Usianya masih 19tahun kala itu, tak dibekali banyak pendidikan tentang agama...buatnya semua agama sama saja, menyembah dan takut kepada Tuhan yang sama...
Satu persatu anaknya lahir, memberi kebahagiaan buat mereka, hingga suatu masa...suami yang sangat dicintainya ditemukan "serumah" dengan orang lain...
Saat itu dunia nya hanya memiliki 1 warna yaitu hitam...lalu rengekan dan jerit tangis anak-anaknya menyadarkan ...bahwa dia punya nyawa lain yang harus dia perjuangkan...secepat kilat dia tinggalkan tempat itu, menggendong anak2nya, menjual barang2 murahan miliknya untuk bekal sementara dia membereskan kehidupan barunya....
Lagi-lagi, dia terperangkap dengan janji manis seorang pria lain yang kelak akan membahagiakannya...semuanya begitu manis membayangkan anaknya bisa hidup lebih layak...hari berganti bulan dan kemudian jadi tahun..kekerasan menjadi hadiah setiap hari...bukan hanya sekali 2kali pria itu menikahi wanita lain...7kali atau mungkin 8kali, tak sudi dia menghitungnya
Ucapan kata-kata kasar, suara keras memaki, menghina menjadi santapan tiada henti...fitnah dan sumpah serapah juga menjadi senandung bangsat yang selalu bergaung di istana yang dia bangun dari hasil usaha yang dia kelola.
Keahliannya masak memasak, menabung sedikit demi sedikit membuatnya berhasil menyelesaikan pendidikan anak-anaknya juga memdirikan istana impiannya...
Namun tak bertahan lama, karena kejadian yang sama terulang lagi, pria itu lagi-lagi menikah lagi dan lagi dan lagi...kondisi kesehatannya semakin parah, warung nasinya dia gadaikan, rumahnya dia gadaikan semua dia jadikan uang...yang kemudian dirampas pria itu, lenyap dari tangannya...tak hanya itu, nyawanya juga lenyap ketika dia terpental jauh setelah berebut uang dalam kantong plastik hitam itu.

Rabu, 15 Desember 2010

Duduk...



Duduk...!
Duduk saja disitu, seperti janjiku...aku hanya ingin ditemani makan jagung sore ini.
Takkan ada perbincangan antara kita, dengan pertanyaan-pertanyaan yang aku rasa akan mengusikmu juga mengusikku.
Aku hanya ingin memandang matahari terbenam bersemamu, sambil makan jagung bakar dengan bumbu merah yang menggiurkan.
Aku hanya ingin diam bersamamu di depan sinar jingga diseberang laut sana...
Duduk...!
Duduk saja disitu, tak usah perdulikan apa yang sedang kupikirkan, tak usah kau pikirkan kenapa aku meminta ini.
Aku hanya ingin memandang matahari terbenam bersamamu, sambil minum teh dingin dari dalam botol...
Aku suka seperti ini, ada kau..ada jingga, ada laut, ada angin, ada bau asin dari air yang menguap...ada hiruk pikuk orang disekitar kita...
Aku suka seperti ini...seolah kita tau tentang apa yang ada dipikiran masing-masing tanpa harus mengucapkan lisannya...
Kau juga pasti tau...terlalu singkat waktu hingga azan maghrib tiba untuk banyak hal yang mungkin bisa kita perbincangkan...
Tapi kau dan aku tak butuh lisan...hatiku dan hatimu sudah bertemu diseberang sana...dimatahari itu...yang akan segera tenggelam tenggelam bersama isi hati kita...