It's really Me Yeahh..

Foto saya
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Seorang yang mungkin menurut orang lain gak pernah jelas maunya apa, sukanya apa, bahkan ada yang bilang saya suka asal, namun saya pikir mereka yang aneh, beruntung saya berada ditengah keluarga yang selalu membanggakan ke"unik"an ini. Sehingga saya tak perlu merasa risih dengan apa yang saya punya...hal yang paling tidak saya suka adalah menyesal, karena menyesal hanya akan membuat kecewa dan marah, so yang terjadi yah udah ajah terjadi, yang akan datang yang harus di'nikmati'...saya termasuk orang yang cukup ramah meski susah akrab dengan orang lain, tapi jika kita udah klop..jangan tanya saya bagaimana membuat anda jadi gila huehehehe...artinyaaaa...kalian siap siap merindukan aku setiap saat hahahaha...narsis..itu pastiiii...karena aku harus menyukai diri sendiri dulu baru bisa menyukai orang lain..setuju setuju??? so welcome to my world!!!

Senin, 05 September 2011

Tak Sedikit Pun Aku Meragukan itu

aha!!! akhirnya larut malam yang membawaku ke kandang ini...
teringat tentang sebuah buku yang aku baca...tadinya malah gak pengen beli buku tersebut, karena ku pikir hanya akan sama dengan buku-buka lain dengan tema sejenis yaitu: true story tentang kisah anak miskin yang dengan tekad kuat berhasil dalam pendidikan setelah melalui pedihnya hidup...tapi akhirnya aku beli juga. Pengarangnya mempunyai sebuah Komunitas yang peduli terhadap Anak-anak Jalanan dan Anak-anak yang kurang mampu, sedikit banyak aku ikuti aktifitas dan kegiatan Komunitas tersebut, aku suka...aku senang dengan Komunitas itu lalu penasaran dengan Novel yang ditulis oleh penggeraknya, maka aku beli..
Sebenarnya bukunya sendiri sudah lama dibeli, tapi masih dalam keadaan bersegel, sampai pada suatu masa dimana aku sedang boring berat untuk berhadapan serius dengan duniaku yaitu dunia pekerjaan, maka sibuku itu...atau tepatnya, Novel itu jadi temen membunuh waktu...wes ewes ewes...2hari 1malam, buku pertama habis dilalap. Kesannya?? Masih biasa saja, tidak sama seperti ketika aku mengawali membaca salah satu Novel Religius "Tere-Liye"...penasaran tak bisa berhenti...
Tapi, tetap aku beli lanjutan Novel tadi...nahhhh...kayaknya aku mulai penasaran, lalu tak bisa berhenti juga...sekejap jap jap...beres...
Aku bolak-balik lagi beberapa halaman, dari Novel pertama ke Novel kedua...Novel ini tidak hanya menyemangati pembacanya agar tetap semangat menggapai impian, tapi juga memberitahu bahwa,impian itu hanya akan jadi nyata jika dilakukan dengan beberapa cara secara bersamaan: Berdoa dengan sungguh-sungguh, kesungguhan yang diwujudkan dalam rencana yang matang dan masuk akal, rencana yang diseriuskan dengan tindakan nyata...semua hanya karena sebuah alasan "Harga Diri", jika sebuah cita-cita telah dilafazkan, dan didengarkan oleh orang lain, maka pantang untuk tak mengejarnya, sekalipun itu sangatlah susah dan terkadang dipikir-pikir tidak masuk akal untuk dikejar. Tapi keyakinan bahwa Tuhan itu Maha Tahu, Pendengar, Pengasih dan Penyayang maka semua jadi nyata, meski mewujudkannya sangat sangat sangat tidak mudah...
Jadi, bolehkah dikatakan...begini:
Nasib itu tidak ditentukan dari lahir, tetapi ditentukan dari do'a dan kesungguhan kita untuk meraih apa yang kita inginkan...karena kan kira-kira ayatnya: "Tidak akan kurubah nasib suatu kaum, kecuali mereka berusaha untuk merubahnya" Jadi, tidak ada yang namanya, sudah nasib sianu untuk jadi demikian...
Sungguh Allah Maha Adil, dan tak sedikit pun aku meragukan itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar