It's really Me Yeahh..

Foto saya
Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Seorang yang mungkin menurut orang lain gak pernah jelas maunya apa, sukanya apa, bahkan ada yang bilang saya suka asal, namun saya pikir mereka yang aneh, beruntung saya berada ditengah keluarga yang selalu membanggakan ke"unik"an ini. Sehingga saya tak perlu merasa risih dengan apa yang saya punya...hal yang paling tidak saya suka adalah menyesal, karena menyesal hanya akan membuat kecewa dan marah, so yang terjadi yah udah ajah terjadi, yang akan datang yang harus di'nikmati'...saya termasuk orang yang cukup ramah meski susah akrab dengan orang lain, tapi jika kita udah klop..jangan tanya saya bagaimana membuat anda jadi gila huehehehe...artinyaaaa...kalian siap siap merindukan aku setiap saat hahahaha...narsis..itu pastiiii...karena aku harus menyukai diri sendiri dulu baru bisa menyukai orang lain..setuju setuju??? so welcome to my world!!!

Senin, 14 Maret 2011

Kendi akan ke Jakarta (sambungan)

Lama Kendi menatapku setelah aku mengeluarkan kalimat itu, kalimay yang aku sendiri tak menduga untuk mengatakannya, Kendi menatapku lekat, bukan tatapan kaget, senang ataupun sedih...tatapannya sangat datar.
"Mandi sana, baumu sama sekali tidak enak.." katamu sambil membukakan pintu mobil untukku turun.
Aku melangkah lunglai menuju arah ibuku yang menunggu didepan pintu, bergegas mandi dan selesai dengan semua ritual sebelum tidur..lalu karena terlalu letih aku langsung tertidur pulas.
Hari terus berganti, tak ada lagi Kendi disini, bersusah payah untuk mebiasakan diri, hingga saat ulang tahunku tiba setelah 7bulan aku sama sekali tak ada kontak dengannya.
Pembantuku memberi sebuah amplop dan sebuah kotak, katanya titipan dari Bang Kendi (orang serumah juga ikut-ikutan memanggilnya Kendi).
Aku buka amplop yang disampul luarnya tertulis _Buat Racunku yang Manis_
dengan tak sabar, membaca isinya:

Haiii...Happy Birthday ya Cunnn...ini ultahmu yang ke 19, wahhh kamu sudah besar...aku pasti lagi kangen saat kamu baca surat ini. Maaf, kadonya dititip ke si Uni, karena aku pikir, aku gak mungkin mengantarkannya ke kamu langsung, ketika membungkusnya pun aku tidak tau akan sedang berada dimana saat kamu menerimanya. Oh ya, apakabar Kampusmu? sudah bayak temankan? hehehehe...pasti dehhh, kamu tidak bisa selalu nempel sama Kendi, bisa gak laku kamu nanti...
Eh, sudah punya pacar? Gimana pacaran ama teman sekampus, seneng yah pastinya, I Really Hope So...
Cun, ttg pemintaan kamu yg terkahir, maaf banget aku gak bisa mengabulkannya, untuk pertama kalinya aku gak bisa mengabulkan permintaan kamu. Kamu mau tau alasannya Cun, aku ingin kamu kuliah, karena itu pasti berguna buatmu, buat Ibumu dan buat adik2mu...I'm so sorry about your family ...tapi percaya aku, kamu gak akan nyesal nyelesaiin kuliah ampe beres. Setidaknya membuat ayahmu sadar kalo Kuliah itu emang penting, tidak seperti yang dia katakan selama ini, bahwa kalian akan selalu bergantung hidup padanya, karena kalian tidak bisa berbuat apa-apa.
Kalau dikilas balik pertemuan kita, semua hanya ketidak sengajaan yah, tapi lama-kelamaan aku sayang ama kamu...harus aku akui, kamu menjadi bayang-bayang seseorang dimasa laluku, dan aku tidak mau itu berkelanjutan, dan akhirnya akan membuatmu kecewa. Maaf kalau kejujuran ini menyakitkan, dan maaf aku tak pernah menceritakan tentang Brinda. Kamu pernah bertanya ttg lukisan seseorang dikamarku? itulah dia Brinda, lukisan itu lukisan terakhirnya sebelum dia pergi untuk selamanya, mungkin karena dia juga baik seperti kamu makanya agak susah buatku mencari penggantinya, hingga ketemu kamu pun aku selalu berpikir bahwa kamu adalah Brinda, meski kadang aku heran...kenapa ada orang yang dilahirkan sama persis, hingga tanggal lahirnya sama, harusnya dia sudah sebesar kamu sekarang. Tapi tak ada yang perlu dikasihani Cun...aku yakin nanti semua akan berlalu seiring waktu.
Oh ya, itu aku belikan kamu sepatu, sepatu yang aku yakin sangat kamu sukai warnanya, dipake yahh..ampe lecek ampe rusak :), ukurannya aku yakin pas, itu sudah pernah kamu coba di toko itu, masih ingatkan?
Cun, kamu baik...kamu anak yang sangat baik, tapi terkadang kamu sering tidak percaya kepada orang lain, dan juga tidak percaya pada dirimu sendiri, menutup hati, mengingkari bahwa sebenarnya kamu mampu melakukan banyak hal. Kamu selalu tulus untuk melakukan apapun terhadap orang lain, itu yang selalu aku suka tentangmu. Ayolah Cun, tunjukkan pada mereka bahwa kamu hebat...jangan selalu merengek ke aku.
Mungkin ini suratku yang terakhir, karena kalau pun kita ketemu suatu saat itu hanya ketidak sengajaan dan aku harap saat itu kamu memang sudah menjadi Racun Hebat. OK..
one more time, Happy Birthday ya Cun...

Salam Sayang,
Kendi (meski aku gak suka dengan nama ini)

Hanya begitu, ternyata aku hanya sibuk bercerita ttg ku saja ke pada Kendi selama ini, aku tak pernah mau tau ttg apa yang dia pikirkan ttg apa yang dia inginkan, ttg apa yang mebuatnya sedih dan senang.
Sore itu, aku bergegas mandi, berniat jalan-jalan sore dengan sepatu baruku, mentraktir taman-temanku yang sudah menunggu untuk perayaan Ulang Tahun ini.
Sambil ber ucap: Terima Kasih Kendi, kamu benar...dunia kampus itu menyenangkan, dan aku sudah naksir seseorang, tapi masih tidak berani mendekatinya.
Bahagia buatmu dimana saja ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar